Pacific Tsunami Warning Center yang bermarkas di Hawaii memprediksi tsunami akibat gempa 8,9 SR di Jepang akan tiba di Jayapura, Papua, pukul 18.35 Waktu Indonesia Barat atau pukul 20.35 Waktu Indonesia Timur. Berita ini membuat warga kota itu panik.
Kepanikan terjadi di Pasar Sementara Mama-mama, Jayapura yang khusus buka sore hingga malam hari. Warga berlarian dan menutup dagangannya lebih awal. Mereka pulang menyelamatkan diri.
Terlihat juga sebagian warga lari ke pegunungan atau tempat yang lebih tinggi untuk menghindari tsunami. Tampak juga polisi dan mobil pemadam kebakaran berkeliling kota untuk membantu proses evakuasi.
Situasi yang sama terlihat di Jalan Percetakan, Jayapura. Sejumlah personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) membantu warga yang mengungsi.
Pantauan VIVAnews.com, hampir semua toko-toko sepanjang jalan di Jayapura tutup. Begitu juga warung tenda pinggir jalan, mereka tidak jadi berjualan.
Tsunami Jepang juga membuat sejumlah tamu yang menginap di hotel check out. Sebagian dari mereka pindah ke hotel yang lebih tinggi.
Sihon, warga Jalan Percetakan mengaku, dia bersama keluarganya tengah bersiap mengungsi ke daerah yang lebih tinggi. "Setelah lihat televisi ada tsunami, saya langsung menutup toko," katanya.
Meski banyak warga yang mengungsi, namun jalan tidak macet. Hanya saja, lalulintas menjadi ramai. Namun di tengah kepanikan itu, ada sejumlah warga yang tampak tenang.
Wilayah lain di Indonesia yang disebut Pacific Tsunami Warning Center adalah Berebere, Maluku Utara, pukul 17.58 WIB, Manokwari, Papua Barat, pukul 18.18
dan Sorong, Papua, pukul 18.35. Tsunami juga merangsek ke 50 negara dan pulau di dunia. VIVAnews(umi)
Moga aja ga nyampe ke indonesia gan :-)
BalasHapus